Minggu, 29 Desember 2013

Berinteraksi dengan wanita menyebabkan gangguan kognitif pada pria

Dalam film dan drama sering kita melihat pria tidak berhasil untuk berinteraksi sosial dengan wanita cantik. Kebanyakan kasus pria yang disini bersikap sebagai seorang pengejar Kerap bertindak bodoh untuk terlihat mengesankan didepan wanita. Meskipun mereka tahu hal itu bodoh serta tak wajar tetapi anehnya pria secara suka rela melakukannya. Nampaknya pemetaan otak pria kala itu tidak bekerja cukup baik dengan kata lain terganggu.
                Sebuah studi ditahun 2009 mengemukakakan fakta baru, melalui serangkaian percobaan dalam menindaklanjuti penurunan kognitif pria setelah dan sebelum berinteraksi sosial dengan wanita. Penelitian ini pun menyimpulkan bahwa ketika pria berhadapan langsung dengan wanita, mereka cenderung kehilangan separuh dari akal sehatnya. Tidak hanya sampai disitu saja karena penelitian yang lebih baru yang dilakukan oleh Sanne Nauts mengatakan bahwa penurunan kognitif ini lebih tinggi lagi didapati jika si pria berinteraksi dengan wanita yang belum mereka kenal sebelumnya.
                 Sanne Nauts dan rekan-rekannya di Radboud University Nijmegen, melakukan eksperimen menggunakan beberapa siswa laki-laki dan perempuan. Tes ini diberi nama “stroop”, peserta dalam studi Nauts diminta untuk mengambil bagian dalam tugas lain yang seharusnya tidak berhubungan. Mereka diminta untuk membaca keras-keras beberapa kata-kata dalam bahasa Belanda sambil duduk di depan webcam . Para peneliti mengatakan kepada mereka bahwa ini " tugas membaca bibir ".  pengamat akan melihat reaksi mereka  dari layar tv. Pengamat diberikan beberapa nama laki-laki yang umum atau nama perempuan. Peserta dituntun untuk percaya bahwa orang ini akan melihat mereka melalui webcam , tapi mereka tidak akan mampu berinteraksi dengan orang tersebut . Tidak ada gambar atau informasi identitas lainnya diberikan tentang pengamat semua peserta hanya tahu nama si pengamat dari namanya saja . Setelah tugas membaca bibir, para peserta mengikuti tes Stroop yang lain . Kinerja perempuan pada tes kedua tidak berbeda , terlepas dari jenis kelamin pengamat mereka . Namun pria yang berpikir seorang wanita yang mengamati mereka akhirnya melakukan hasil lebih buruk pada tes Stroop kedua. Gangguan kognitif ini terjadi meskipun pria tidak berinteraksi dengan pengamat perempuan secara langsung.

                Pada masyarakat dewasa ini percakapan melalui telepon sudah menjadi hal yang lumrah. Banyak orang mengira dengan menyimpulkan suara diujung percakapan mereka sudah dapat mengetahui jenis kelamin orang yang sedang melakukan percakapan dengannya, Padahal belum tentu. Namun menurut Nauts jika lelaki normal dihadapkan pada fakta seperti itu mereka akan cenderung bertingkah gugup serta mengalami penurunan kognitif secara mendadak.


(Scientific America)

0 komentar:

Posting Komentar